Minggu, 25 September 2016

Kisah Cinta Antara Murid Dan Guru







Belajar dan menuntut ilmu itu susah. Ya, memang susah.
Tapi karena cintanya kepada ilmu, sang murid tak memikirkan susahnya belajar.
Karena susah hanyalah sementara, namun surga itu kekal. Allah telah memudahkan
jalan menuju surga bagi siapa saja yang menuntut ilmu agama Allah.





Walau dia sibuk, walau dia disibukkan dengan banyak
pekerjaan, namun kesehariannya adalah mempelajari Al-Quran dan hadits. Dia
yakin, semakin banyak dia belajar, semakin panjang  pula jalan yang Allah permudah baginya menuju
surga. Karena, dia tahu jalan menuju surga Allah itu panjang.





Pun, begitu yang dirasakan oleh sang guru, yaitu “susah”.
Mengajar bukanlah hal sepele dan kecil. Tapi itu adalah amanat dari Allah dan
RasulNya, “Sampaikanlah dariku walau satu ayat”. Di situ, dia rela menghabiskan
waktunya. Di situ dia rela tidak bersantai-santai. Dan di situ pula dia rela
menghabiskan duitnya. Ya, tak ayal pula dia berani untuk mengorbankan
kesehatannya.






Bukan tujuan nya untuk menjadi orang sibuk sampai tak
bisa bersantai-santai. Dan bukan pula tujuannya menjadi orang miskin sampai
rela menghabiskan duit. Serta bukan pula tujuannya menjadi orang yang sakit
sampai rela mengorbankan kesehatan.





Tujuannya adalah bagaimana murid itu bahagia dan
tersenyum ketika belajar. Sehingga mereka paham apa yang Allah katakan dan apa
yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sampaikan. Ya, hanya itu
tujuannya, agar mereka paham Al-Quran dan Hadits-hadits Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam.





Semua itu dilakoninya karena cintanya untuk sang murid.
Walau jarak memisahkan mereka. Dia kan tetap berdoa untuk selalu bisa berjumpa,
untuk bisa berpelukan hangat. Dalam sujud, dia lirihkan nama murid yang ia
bimbing. Di sana, ia menangis ketika menyebut nama itu. Karena dia menyebutnya
di hadapan Rabb Sang Pencipta, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.





“Ya Allah, engkau tahu apa yang telah dia korbankan untuk
memahami firman-firmanMu. Tolong jaga dia, karena engkau adalah sebaik-baik
penjaga. Dan tabahkanlah dia, karena dia hanya ingin berjalan untuk berjumpa
denganMu. Serta sayangilah dia, karena dia hanya berburu kasih sayangMu”. Dia
berbisik ke bumi agar terdengar oleh Pemilik langit.





Sudahlah, menulis semua ini hanya akan menjadikan kedua
mata berkaca-kaca. Menggoreskan pena pun sudah tak mampu. Bercerita pun, seakan
sulit tuk bersuara. Karena semakin panjang menulis dan bercerita, semakin besar
pula rindu yang  telah terpupuk di
hati.   





Satu kalimat yang menjadi penutup doanya, “Ya Allah
tolong rahmati mereka semua. Karena mereka adalah hamba-hambaMu yang telah
rindu tuk berjumpa denganMu”.





Karena guru cinta murid dan murid cinta ilmu.





Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.






Artikel
alamiry.net (Kajian Al Amiry)


Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.



Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Cinta Antara Murid Dan Guru

0 komentar:

Posting Komentar