Senin, 16 Mei 2016

Berharap Masuk Surga Bersama Suami Tanpa Bidadari, Mungkinkah?







Kecemberuan istri terhadap suaminya adalah suatu
hal yang wajar. Dan bahkan diceritakan pula bahwasanya Aisyah
radhiyallahu anha cemburu kepada Ummu Salamah atas nabi shallallahu alaihi wa
sallam.


                                   


Diceritakan oleh Anas bin Malik radhiyallahu anhu:





كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عِنْدَ بَعْضِ نِسَائِهِ، فَأَرْسَلَتْ إِحْدَى أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِينَ
بِصَحْفَةٍ فِيهَا طَعَامٌ، فَضَرَبَتِ الَّتِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فِي بَيْتِهَا يَدَ الخَادِمِ، فَسَقَطَتِ الصَّحْفَةُ فَانْفَلَقَتْ، فَجَمَعَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِلَقَ الصَّحْفَةِ، ثُمَّ جَعَلَ يَجْمَعُ فِيهَا
الطَّعَامَ الَّذِي كَانَ فِي الصَّحْفَةِ، وَيَقُولُ: غَارَتْ أُمُّكُمْ





“Nabi shallallahu alaihi wa sallam berada di salah satu
rumah istri-istri beliau (Aisyah). Kemudian salah satu istri nabi (Ummu Salamah)
mengirimkan sebuah piring yang berisi makanan. Maka istri nabi, yang mana nabi
shallallahu alaihi wa sallam berada di rumahnya memukul tangan sang pembantu.
Maka piring tersebut jatuh dan pecah. Kemudian nabi shallallahu alaihi wa
sallam mengumpulkan pecahan-pecahan piring tadi dan beliau juga mengumpulkan
makanan-makanan yang ada di piring seraya berkata: ‘Ibu kalian sedang cemburu’”
(HR. Bukhari)






Dari hadits ini, kita dapat mengambil sebuah faidah
bahwasanya kecemburuan itu pasti akan terjadi walau di dalam rumah tangga nabi
shallallahu alaihi wa sallam, dan itu tidak harus kita cela karena begitulah
sifat seorang wanita yang dapat kita ambil dari karakter ibunda kita “Aisyah”
radhiyallahu anha.





Namun bagaimana jika seorang istri cemburu kepada
suaminya sampai ketahap dia berangan-angan agar masuk surga bersama suami tanpa harus didampingi
oleh bidadari?





Maka saya beritahu untuk seluruh muslimah bahwa kita
tidak perlu memikirkan hal ini, karena Allah akan cabut seluruh rasa cemburu
dan rasa iri dari hati ketika kita sudah masuk surga nanti. Jadi mustahil, seorang istri akan cemburu dan iri jika bidadari menemaninya di surga nanti untuk sang suami. Karena Allah ta'ala telah mencabut kecemburuan dan iri dengki dari hati para penghuni surga.





Allah ta’ala berfirman tentang penghuni surga:





وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا
لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ





“Dan Kami telah
cabut rasa iri dari hati-hati mereka. Sungai-sungai mengalir dari bawah mereka
dan mereka mengatakan: ‘Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah kepada
kami untuk ini. Dan kami tidak akan mendapatkan petunjuk seandainya dia tidak
memberikan hidayah kepada kami’” (QS. Surah Al-A’raf: 43)





Maka, cukup pikirkan bagaimana kita bisa masuk surga
bersama suami dan jangan pikirkan bagaimana agar suami tidak memiliki bidadari
di surga.





Kemudian, Allah ta’ala juga berfirman dalam ayat lain
tentang penghuni surga:





وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا





“Dan Rabb mereka
memberikan minum yang suci kepada mereka” (QS. Al-Insan: 21)





Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat di atas:





أَيْ طَهَّرَ بَوَاطِنَهُمْ مِنَ الحسد
والحقد والغل والأذى وسائر الأخلاق الرديئة





“Yakni Allah
mensucikan yang ada dalam perut mereka dari iri, dengki, cemburu, dan saling
menyakiti, dan seluruh akhlak yang rendah” (Tafsir Ibn Katsir 8/300)





Sehingga pada
kesimpulannya, jika Allah sudah mentakdirkan seorang suami mendapatkan bidadari
yang juga menjadi pendampingnya di surga nanti, maka istri yang di dunia tidak
akan cemburu bahkan dia ridha dengan yang telah Allah tetapkan karena Allah ta’ala
telah mencabut kecemburuan dan iri dengki dari hati kita.





Semoga pemaparan
yang sedikit ini bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.






Artikel
alamiry.net (Kajian Al Amiry)


Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.







Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry 


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Berharap Masuk Surga Bersama Suami Tanpa Bidadari, Mungkinkah?

0 komentar:

Posting Komentar