Senin, 30 Mei 2016

Kisah Syaikh Bin Baz Berguru Kepada Syaikh Ibnu Utsaimin







Kalau mendengar kisah syaikh Ibnu Utsaimin berguru kepada syaikh Bin Baz, maka sudahlah biasa dan tidak asing lagi. Namun kisah di bawah ini adalah justru kebalikannya, yakni syaikh Bin Baaz duduk mengambil faidah ilmu dari muridnya syaikh Ibn Utsaimin dalam sebuah majlis.



Kisah ini sangat menakjubkan tentang kerendahan hati seorang
ulama dan penghormatan seorang murid untuk gurunya. Cerita ini tentang seorang
guru yakni “Syaikh Abdul Aziz bin Baaz” dan murid beliau “Syaikh Muhammad bin
Shalih bin Utsaimin” rahimahumallah.





Kisah ini saya dapat dari seorang syaikh yang mana beliau
adalah murid dari syaikh Ibn Utsaimin dan juga murid dari syaikh Ibn Baaz.





Beliau hafidzahullah bercerita:





“Pada suatu saat, syaikh Ibnu Utsaimin pergi ke Mekkah
untuk menyampaikan sebuah muhadharah (kajian). Dan kajian itu diadakan di Jami’
Syaikh Abdil Aziz bin Baaz. Dan masjid Jami’ Ibn Baaz termasuk masjid terbesar
di Mekkah, letaknya di Aziziyyah. Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullah-pun masuk
ke dalam masjid. Dan ketika beliau duduk di kursi dan siap untuk menyampaikan
kajian, beliau terkejut dengan kehadiran gurunya syaikh Ibn Baaz dan ternyata beliau
adalah orang yang pertama kali datang 
untuk mengambil faidah ilmu dari muridnya.





Maka syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:





كيف أتكلم وشيخي حاضر؟ يا شيخ عبد
العزيز والله لا يليق بي أن أتحدث في مجلس وأنت فيه فقم ألق علينا محاضرة ينفعنا
الله بها





“Bagaimana aku berbicara sedangkan guruku ada di sini? Wahai
syaikh Abdul Aziz, demi Allah tidak layak bagiku untuk berbicara di sebuah
majlis dan kamu berada di dalamnya. Berdirilah dan sampaikanlah kepada kami
sebuah kajian. Maka Allah memberi manfaat kepada kami dengan kajian tersebut”





Kemudian syaikh Ibnu Utsaimin hendak berdiri, maka syaikh
Ibn Baazpun langsung berkata:





والله لا تقم من مكانك. المحاضرة لك
وأنا جئت هنا لأستفيد





“Demi Allah, jangan kamu berdiri dari tempatmu. Kajian ini
adalah milikmu dan aku datang kesini untuk mengambil faidah”





Maka syaikh Ibn Utsaimin mengatakan: “Innaa lillaah wa
innaa ilaihi raaji’un”.





Kemudian syaikh Ibnu Utsaimin menyampaikan kajian.
Kemudian setelahnya, datang banyak pertanyaan. Maka pembaca soal membacakan
sebuah pertanyaan kepada syaikh Ibn Utsaimin dan syaikh Ibnu Utsaimin
menjawabnya secara global dan tidak terperinc. Maka syaikh Ibnu Utsaimin
rahimahullah berkata:





هذه الإجابة تحتاج إلى مزيد من الإيضاح
من الشيخ ابن باز فليتفضل مشكورا مأجورا





“Jawaban ini memerlukan penjelasan tambahan dari syaikh Ibnu
Baaz. Maka kepada beliau dipersilahkan”





Kemudian syaikh Ibnu Baaz berdiri dan menambahkan
penjelasan sebagai pelengkap. Syaikh Ibnu Utsaiminpun berkata kepada syaikh Ibn
Baaz:





يا شيخ عبد العزيز لا تقم. تجيب على
بقية الأسئلة إلى صلاة العشاء





“Wahai syaikh Abdul Aziz, janganlah kamu berdiri. Kamu yang
jawab sisa pertanyaan hingga shalat isya”





Maka pembaca soal membacakan pertanyaan-pertanyaan kepada
syaikh Ibn Baaz hingga selesainya muhadharah.





Kemudian syaikh yang bercerita tentang kisah Ibnu
Utsaimin bersama gurunya berkata:





هذين الشيخين حياتهما حياة لطلب العلم.
من أراد أن يتقرب إلى الله ويعرف منهج العلماء الراسخين الربانيين فليقرأ في سيرة
هذين العلمين. كيف كانت حياتهما كيف كانت دعوتهما كيف كان تعليمهما فكيف كانت
عبادتهما. كنت إذا ريتهما ذكرت الله وإذا حضرت مجلسهما تخرج وتشعر بزبادة الإيمان





“Kedua syaikh ini, kehidupannya adalah kehidupan untuk menuntut
ilmu. Barang siapa yang ingin mendekatkan dirinya kepada Allah dan mengetahui
metode para ulama rabbani dan rasikh maka hendaklah dia membaca kisah kehidupan
kedua orang ini. Bagaimana kehidupan mereka dan bagaimana dakwah mereka dan
bagaimana pengajaran mereka dan bagaimana ibadah mereka. Kamu jika melihat
keduanya maka kamu akan ingat Allah. Dan jika kamu hadir di majlis keduanya
maka kamu keluar dan kamu merasakan bertambahnya iman”





(Selesai)





Semoga kisah yang sedikit ini bermanfaat bagi kita. Maka
perlu ditekankan dalam diri kita,tuntulah ilmu walau dari orang yang lebih muda
dari kita. Karena ilmu yang benar diambil dari mana saja walau dia lebih muda
dari kita. Tuntutlah ilmu dan jangan sombong dengan banyaknya ilmu dan tuanya
umur.





Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.






Artikel
alamiry.net (Kajian Al Amiry)


Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.




Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Syaikh Bin Baz Berguru Kepada Syaikh Ibnu Utsaimin

0 komentar:

Posting Komentar