Jumat, 29 Mei 2015

Keutamaan Waktu Antara Adzan Dan Iqamah







Sering kita lihat disebagian masjid-masjid yang ada di
Negara kita ini langsung melaksanakan shalat berjamaah tanpa ada jeda antara
adzan dan iqamah, padahal jika kita perhatikan akan ada keutamaan-keutamaan
yang kita tinggalkan dikarenakan langsung melaksankan shalat berjamaah setelah
adzan dikumandangkan.





Minimal kita akan kehilangan dua keutamaan yang sebagai
berikut:





1. Kehilangan keutamaan shalat Sunnah qabliyah (shalat
Sunnah sebelum dilakukan shalat fardhu), terutama shalat Sunnah qabliyah pada
shalat subuh, dzuhur dan ashar.





Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam sangat menjaga dan bersemangat untuk tetap
melakukan shalat Sunnah qabliyah subuh, istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam
Aisyah – Semoga Allah meridhoinya – berkata:






أنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- لَمْ
يَكُنْ عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ
قَبْلَ الصُّبْحِ





sesungguhnya
Nabi shallallahu
alaihi wa sallam
tidaklah menjaga shalat-shalat Sunnah beliau yang lebih
semangat daripada dua rakaat sebelum subuh” (H.R Muslim no 724)





Dan keutamam shalat tersebut, seperti yang disabdakan
oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:





رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا
وَمَا فِيهَا





Dua
rakaat fajar (shalat Sunnah qabliyah sebelum shalat subuh) lebih baik daripada
dunia dan seisinya” (H.R Muslim no 725)





Jika kita telah mengetahui keutamaan shalat sebelum
shalat subuh, maka hendaknya kita untuk selalu menaga shalat Sunnah qabliyah
tersebut.





Begitu juga dengan shalat Sunnah sebelum shalat dzuhur,
Aisyah – semoga Allah meridhoinya – berkata:





أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الغَدَاةِ





Sesunguhnya
Nabi shallallahu alaihi wa sallam
tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sebelum
subuh” (H.R Bukhari no 1182)





Dan keutamaan shalat Sunnah sebelum ashar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda:





رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ
أَرْبَعًا





Semoga
Allah merahmati orang yang shalat 4 raka’at sebelum ashar” (H.R Abu Daud no
1271 dan Tirmidzi no 430)





Adapun untuk shalat maghrib dan isya, Rasululah shallallahu
alaihi wa sallam
bersabda:





بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ، ثَلاَثًا
لِمَنْ شَاءَ




Diantara dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat (Rasulullah
mengucapkan tiga kali) bagi siapa yang mau” (H.R Bukhari no 624 dan Muslim no
838)





2.Kehilangan
waktu mustajab untuk berdoa, yaitu waktu jeda antara adzan dan iqomah


Rasulullah
bersabda:





الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ
وَالإِقَامَةِ




Doa tidak akan tertolak diantara adzan dan iqamah” (H.R Tirmidzi no
212)


Maka kita sangat dianjurkan untuk berdoa diwaktu jeda
antara adzan dan iqamah, karena waktu tersebut termasuk waktu yang mustajab





Lantas, apa yang hendaknya dilakukan oleh imam?





Hendaknya seorang imam untuk memberi waktu jeda antara
adzan dan iqamah, agar para makmum bias melaksanakan shalat Sunnah qabliyah dan
berdoa di waktu tersebut, dan memberi kelonggaran para makmum yang agak telat
agar tidak terlambat.





Dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh makmum?





Hendaknya bagi
seorang makmum untuk bersegera ke masjid jika telah mendengarkan kumandang
adzan, agar dia tidak kehilangan keutamaan-keutamaan di waktu antara adzan dan
iqamah





Wallahu’alam bisshowab.




PenulisYahya Thaib Al Amiry




Artikelalamiry.net (Kajian Al Amiry)

Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.











Ikuti status kami dengan menekan tombol follow pada akun FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @ma_alamiry 


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Keutamaan Waktu Antara Adzan Dan Iqamah

0 komentar:

Posting Komentar