Disyariatkan bagi orang yang shalat sendirian agar dia
melakukan iqamah sebelumnya. Hal tersebut karena iqamah adalah ibadah yang
Allah syariatkan ketika sebelum dilaksanakannya shalat. Telah diriwayatkan dari
Abi Utsman, beliau berkata:
رَأَيْتُ أَنَسًا: وَقَدْ دَخَلَ مَسْجِدًا
قَدْ صَلَّى فِيهِ فَأَذَّنَ، وَأَقَامَ
“Aku telah melihat Anas bin Malik. Beliau memasuki sebuah
masjid yang telah dilaksanakan shalat jamaah di dalamnya. Maka beliau melakukan
adzan dan iqamah” (HR. Abdurrazzaq)
Namun tentunya bagi orang yang ingin melakukan adzan,
maka suaranya tidaklah dijahrkan (dikeraskan) namun di samarkan saja.
Ibnu Qudamah
rahimahullah berkata pada permasalahan bagi orang yang ingin shalat di dalam
sebuah masjid yang sudah dilaksanakan shalat di dalamnya:
كَانَ أَحَبُّ إلَيْهِمْ أَنْ يُقِيمَ.
وَإِذَا أَذَّنَ فَالْمُسْتَحَبُّ أَنْ يُخْفِيَ ذَلِكَ وَلَا يَجْهَرَ بِهِ؛ لِيَغُرَّ
النَّاسَ بِالْأَذَانِ فِي غَيْرِ مَحِلِّهِ
“Lebih baik baginya untuk melakukan iqamah. Dan jika dia
ingin adzan maka disunnah baginya untuk mensamarkan suaranya dan tidak
mengeraskannya. Hal tersebut karena bisa manusia bisa tertipu dengan suara
adzannya yang tidak pada tempatnya” (Al-Mughni 1/306)
Akan tetapi jika dia tidak melakukan iqamah sebelumnya
maka shalatnya sah. Karena iqamah bagi orang yang ingin shalat sendirian, hukumnya
hanyalah sunnah saja.
Pernah ditanyakan kepada Al-Lajnah Ad-Daimah:
هل تصح صلاة المنفرد بدون إقامة، وإذا كانت
لا تصح فما حكم من صلى عدة صلوات وهو منفرد بدون إقامته هل عليه إعادة أم لا؟ أم ماذا
عليه؟
“Apakah sah
orang yang shalat sendirian tanpa didahului dengan iqamah? Jika shalatnya tidak
sah, maka apa hukumnya orang yang shalat berkali-kali dan dia shalat sendirian
tanpa iqamah? Apakah dia harus mengulangnya ataukah tidak ? Atau apa yang wajib
atasnya ?”
Al-Lajnah
Ad-Daimah menjawab:
تشرع الإقامة قبل الصلاة ولو كان المصلي
منفردا، لكن لو صليت بدون إقامة فإن صلاتك صحيحة ولا إعادة عليك
“Disyariatkan
iqamah sebelum shalat walau dia shalat sendirian. Akan tetapi kalau engkau
shalat sendirian tanpa iqamah maka shalatmu sah dan tidak perlu diulang”
(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 6/78)
Semoga yang sedikit
ini bermanfaat. Wa shallallahu alaihi wa sallam.
-----
Ingin pahala jariyah yang terus mengalir? Mari bergabung untuk menyebarkan dakwah sunnah dan dan islam yang murni bersama Kajian Al-Amiry. Kirim donasi anda ke salah satu rekening di bawah ini:
- Bank BCA No Rek 3000573069 a/n: Muhammad Abdurrahman
- Bank BNI No Rek 0360066890 a/n: Muhammad Abdurrahman
Donasi yang diberikan akan digunakan untuk kelancaran dakwah kita bersama. Dan dukungan anda insya Allah akan semakin memperkuat dakwah sunnah di atas bumi Allah.
Nb: Mohon lakukan konfirmasi ke email: webkajianalamiry@gmail.com atau ke nomor 082282012864 jika bapak/ibu telah mengirimkan donasi.
0 komentar:
Posting Komentar